Puluhan Ikan Pari Terdampar,
Berkah bagi Warga Gaza Palestina
Dalam video yang bisa dilihat di Youtube, dilansir Daily Mail, seorang nelayan bernama Eyad Almadoun mengaku terkejut melihat pemandangan tersebut. Dia mengatakan, ikan pari ini terakhir terlihat di pantai Gaza enam tahun lalu.
Dia mengatakan, biasanya warga Gaza mendapatkan ikan ini dari Mesir yang dikirimkan melalui terowongan bawah tanah. Selain menyulitkan, harganya juga sangat mahal.
Dia mengatakan, ini bukan kali pertama ikan terdampar di pantai tersebut. Sehari sebelumnya, ujarnya, 220 ekor ikan terdampar di pantai, dan dia yakin besok ikan yang terdampar akan lebih banyak lagi.
“Hari ini Tuhan menyediakannya untuk kami,” kata dia.
Ikan pari Mobula ini memiliki perawakan sama dengan ikan pari manta. Mobula bisa mencapai panjang hingga lima meter dan berat lebih dari 76 kilogram. Per kilonya, ikan jenis ini dijual di Gaza seharga enam atau tujuh shekel atau sekitar Rp14 ribu.
Ramai-ramai warga Gaza memotongi ikan-ikan tersebut dan mengangkutnya menggunakan gerobak. “Kini baik orang kaya dan miskin bisa memasak ikan ini dan memakannya dengan nasi atau tomat,” kata Almadoun.
Ahli ikan pari terkemuka dunia dari Kampus Santa Rosa di California, Amerika Serikat, Bob Rubin, juga mengaku heran dengan fenomena ini. Dia mengatakan, ikan jenis ini biasanya berenang dalam gerombolan besar dalam jumlah ribuan.
“Peristiwa ini sangat aneh dan saya tidak pernah menemukannya. Saya telah bekerja di Teluk California bertahun-tahun dimana banyak sekali terdapat sekumpulan mobula, tapi saya tidak pernah melihat terdampar massal seperti ini,” kata dia.
Terdapat luka di bagian sirip ikan-ikan pari yang terdampar di Gaza. Bob tidak bisa memastikan penyebab luka tersebut, apakah terkena perahu atau batu karang. “Saya perlu melihatnya langsung,” kata dia.
Wilayah Gaza diblokade Israel setelah Hamas menguasai wilayah itu pada tahun 2007. Akibat blokade tersebut, bahan makanan, pakaian dan bahan bangunan tidak bisa masuk ke Gaza. Warga Gaza hidup serba kekurangan, hanya mengandalkan bantuan dari lembaga kemanusiaan dan barang-barang yang diselundupkan dari terowongan menuju Mesir. (vivanews/dailymail)
Sumber : (www.dakwatuna.com)